Tips Memperlancar Pembacaan Aksara Thailand

Untuk mampu membaca aksara Thailand, anda tidak perlu tinggal di Thailand ataupun kursus bahasa Thailand. Anda dapat mempelajarinya dan berlatih sendiri di rumah lewat internet, membaca beberapa blog, video youtube, dan cara lainnya. Berikut tips untuk pembaca yang akan dan sedang mempelajari pembacaan aksara Thailand :

1. Untuk membuat belajar aksara menjadi menyenangkan, metode ini sangat saya sarankan, terutama untuk yang menyukai dunia entertainment di Thailand. Caranya adalah, carilah video klip musik Thailand di youtube yang menampilkan lirik lagu tersebut, lirik ini biasanya tertulis dalam aksara Thailand, dan di sisi yang lain tertulis huruf latin dari aksara tersebut. Cobalah untuk menyalin satu kalimat aksara dalam lirik tersebut di atas kertas , kemudian cobalah membaca satu persatu huruf tersebut menggunakan table aksara pada posting sebelumnya, dan ingat, jangan melihat huruf latin yang ada di video selama anda mencari huruf itu satu persatu, setelah selesai satu kalimat, cek lah hasil pekerjaan anda, disini anda akan dapat melakukan koreksi sekaligus evaluasi, jika terjadi kesalahan, anda bisa membetulkan sehingga menjadi kalimat yang sempurna. Awalnya mungkin anda akan melakukan bebrapa kesalahan, namun semakin sering anda mencoba, anda akan dapat membaca aksara dengan lancar, bahkan tidak perlu melihat table aksara.

Gambar

Berikut beberapa link video klip musik lagu Thailand yang dapat menjadi bahan latihan anda :

Ost. Suck seed – suck seed neung  http://youtu.be/XM0zvHxHUSg

Arena – pleng chun mai dai Ost. Suck seed http://youtu.be/DGVFyWaZ0nY

Thai National Anthem http://youtu.be/BrcGzLIEsAU

Gambar

2. Followlah beberapa akun twitter orang Thailand atau aktris dan aktor Thailand yang anda sukai, dari situ setiap hari anda akan terbiasa melihat aksara Thailand dan dapat langsung mencoba membaca tweet beraksara Thailand.

Gambar

3. Untuk mempelajari aksara ini, disarankan untuk melakukannya secara berkesinambungan, karena jika tidak, akan mudah untuk lupa. Terapkan latihan ini ke dalam kehidupan sehari-hari readers, missal ketika melihat suatu benda, katakanlah ‘meja’, cobalah melihat table aksara diatas, bagaimana aksara huruf m, huruf e, huruf j, kemudian a, dan coba tuliskan menjadi kata meja dalam aksara Thailand. Dengan melakukan ini, perbendaharaan huruf akan terus meningkat.

Gambar

 

Tinggalkan komentar

Filed under Thailand

Belajar Membaca Aksara Thailand

Hai readers 🙂 kali ini saya akan share tentang bagaimana membaca huruf Thailand, berhubung saat ini banyak kalangan menggemari film Thailand, banyak yang juga tertarik dengan budaya negeri gajah putih ini, termasuk kepada bahasa dan penulisan aksaranya. Kelihatannya memang sulit, namun semakin banyak berlatih membaca, readers akan semakin mudah membaca aksara Thailand. Yuk langsung saja kita simak huruf-huruf yang terdapat pada aksara Thailand :

Mulai dari huruf konsonan dulu yah….

Aksara Bacaan jika aksara di posisi awal kata Bacaan jika aksara di posisi akhir kata Bacaan jika aksara di posisi tengah

b p

ch/j t

ch

ch t
ch
d t
d t
f
f p
h
h
k k
kh k
kh k
kh k
kh k
l n
l n
lue
ฦๅ lue
m m
n n
n n
ng ng
p p
ph
ph p
ph p
r n
rue, ri, roe
ฤๅ rue
s t
s t
s t
s t
t t
th t
th t
th t
t t
th t
th t
th t
w ua
y ie
y n

Vokal

Vokal Aksara Romanisasi Keterangan (nada, penulisan, dsb)
a –ั -a
–ะ -a Untuk nada pendek (short)
–า -aa / -aah Untuk nada panjang (long) aa
อะ a Digunakan untuk menulis ‘a’ diawal kata. Untuk nada pendek (short)
อา aa / aah Digunakan untuk menulis ‘aa’ diawal kata. Untuk nada panjang (long)
รร a (disertai akhiran)
an รร an (tanpa akhiran)
ae แ–ะ -ae (short)
แ– -aaee (long)
แอะ ae (short)
แอ aaee (long)
ai/ay ใ– -ai
ไ– -ai
ไ– ย -ai
–ัย -ai
–าย -ai
ใอ ai
ไอ ai
ao/aw เ–า -aaww/ooww (long)
–าว -aaww/ooww (long)
เ–าะ -aw/ow (short)
เอาะ aw/ow (short)
เ–ว -ao/aw
–‘า -ao/aw
–‘าว ao/aw
am/um –ำ -am/-um
aeo แ–็ว -aeo (short)
แ–ว -aaeeoo (long)
i –ิ i (short)
–ี -ii (ee) (long)
ia เ–ียะ -ia (short)
เ–ีย -iiaa (long)
io –ิว -io
u –ุ -u/oo (short)
–ู -uu/oo (long)
เออะ uh (short)
เออ uuhh (long)
ua –ัวะ -ua (short)
–ัว -uuaa (long)
–ว– -ua-
uea เ–ือะ -uea (short)
เ–ือ -uueeaa (long)
ueai เ–ือย -ueai
uai –วย -uai
ur เ–ือ -ur
เ–อ -ur
ui –ุย -ui
e เ–ะ -e (short)
เ–็ -e
เ– -e (long)
เอะ e (short)
เอ ee (long)
eo เ–็ว -eo
เ–ว -eo
eu –ึ -eu/iu (short)
–ื -eeuu/iiuu (long)
eua เือะ -eua (short)
เือ -eeuuaa (long)
o โ–ะ -o (short)
โ– -oo (long)
เ–าะ -o (short)
–อ -o
โอะ o (short)
โอ oo (long)
oe เ–อะ -oe (short)
เ–ิ -oe
เ–อ -oe (long)
oi โ–ย -oi
–อย -oi
oei เ–ย -oei
reu reu (short)
ฤๅ reeuu (long)

Contoh kata dalam aksara Thailand :

ปิด = pid/pit

จะ = ja

ไม่ = mai

ตอล = ton

 

Contoh kalimat dalam aksara Thailand :

ห่างแค่เพียงเอื้อมมือ   แต่มันคือแสนไกล
hang keu ping eumeu tae mun keu sae klai

ยิ่งเราใกล้ชิดกัน ยิ่งหวั่นไหว

Ying rao glai chit gun ying wah huai

 

Catatan lain tentang aksara Thailand :

-kalimat Thailand tidak memakai spasi, maka banyak-banyaklah mengetahui kosakata bahasa Thailand agar bisa memprediksi bacaan.

-penulisan latin u, dibaca a dalam pengucapan, missal วัน = ditulis wun = dibaca wan

-k ditulis latin dengan g, contoh : ใกล้ = ditulis glai

-tidak semua kata dalam aksara Thailand menggunakan huruf vocal, contohnya pada kata dibawah ini:

สม :  ส= s , ม=m, dibaca =som.

ทน : ท=t, น=n, dibaca=ton

รม : ร=r, ม=m, dibaca=rom

-Tanda ๆ digunakan untuk mengulang kata sebelumnya, contoh : จริงๆ = jring-jring

 

Note : mungkin dari beberapa pembaca ada yang masih bingung mengapa satu jenis huruf memiliki berbagai macam bentuk aksara, saya sendiri belum mengetahui benar mengapa aksara dengan romanization dalam satu jenis begitu banyak, missal, kh = ฃ ค ฅ ฆ , Th = ถ ท ธ, dsb. Sehingga pemilihan penggunaan untuk penulisan aksara-aksara tersebut belum saya ketahui secara pasti. Untuk pembaca yang faham akan hal ini, silahkan berbagi pengetahuanya kepada pembaca yang lain. Terimakasih 🙂

Tinggalkan komentar

Filed under Thailand

Launching New Category :)

Setelah seharian penuh saya mencoba merancang artikel untuk pembelajaran aksara Thailand, setelah punggung ini terasa scoliosis, kifosis, lordosis, tuberkolosis, atau entahlah apa namanya, yang jelas punggung ini rasanya seperti mau patah karna terlalu lama duduk di depan layar, namun akhirnya tulisan ini bisa ditampilkan juga, hitung-hitung mengisi kekosongan weekend yang kelabu, saya mencoba sharing beberapa pengetahuan, dan semoga bermanfaat untuk para pembaca terutama yang ingin sekali belajar membaca aksara Thailand. Saatnya launching kategori baru di blog saya…. THAILAND !!! Yep, disini saya akan memposting all about Thailand, dari mulai aksara, lirik lagu Thailand, tempat wisata, makanan dan next posting lainnya akan segera mengisi blog saya. Stay tune readers 🙂 Gambar

Tinggalkan komentar

Filed under Thailand

Prinsip-prinsip penilaian beserta penerapan/contohnya

Prinsip-prinsip penilaian beserta penerapan/contohnya :

1. Valid

Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi, sehingga penilaian tersebut menghasilkan informasi yang akurat tentang aktivitas belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur  pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan. Misalnya apabila pembelajaran menggunakan pendekatan eksperimen maka kegiatan eksperimen harus menjadi salah satu obyek yang di nilai.

Contoh : Dalam pelajaran penjaskes, guru menilai kompetensi permainan badminton siswa, penilaian dianggap valid jika menggunakan test praktek langsung, jika menggunakan tes tertulis maka tes tersebut tidak valid.

2. Obyektif

Penilaian yang bersifat objektif tidak memandang dan membeda-bedakan latar belakang peserta didik, namun melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, bukan atas dasar siapa dirinya. Penilaian harus dilaksanakan secara objektif dan tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai.

 

Contoh : Guru memberi nilai 85 untuk materi volley pada si A yang merupakan tetangga dari guru tersebut, namun si B, yang kemampuannya lebih baik, mendapatkan nilai hanya 80. Ini adalah penilaian yang bersifat subyektif dan tidak disarankan. Pemberian nilai haruslah berdasarkan kemampuan siswa tersebut.

3. Adil

Peserta didik berhak memperoleh nilai secara adil, penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, fisik, dan gender.

 

Contoh : guru penjaskes laki-laki hendaknya tidak memandang fisik dan rupa dari murid perempuan yang cantik kemudian memberi perlakuan khusus, semua murid berhak diperlakukan sama saat KBM maupun dalam pemberian nilai. Nilai yang diberikan sesuai dengan kenyataan hasil belajar siswa tersebut.

4. Terbuka

Penilaian harus bersifat transparan dan pihak yang terkait  harus tau bagaimana pelaksanaan penilaian tersebut, dari aspek apa saja nilai tersebut didapat, dasar pengambilan keputusan, dan bagaimana pengolahan nilai tersebut sampai hasil akhirnya tertera, dan dapat diterima.

 

Contoh : pada tahun ajaran baru, guru Kimia menerangkan tentang kesepakatan pemberian nilai dengan bobot masing-masing aspek, misal, Partisipasi kehadiran diberi bobot 20%, Tugas individu dan kelompok 20%, Ujian tengah semester 25%, ujian akhir semester 35%. Sehingga disini terjadi keterbukaan penilaian antara murid dan guru.

5. Bermakna

Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki arti, makna, dan manfaat yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak lain, terutama pendidik, peserta didik, orang tua, dan masyarakat.

 

Contoh : bagi guru, hasil penilaian dapat bermakna untuk melihat seberapa besar keberhasilan metode pembelajaran yang digunakan, sebagai evaluasi untuk perbaikan kedepan, serta memberikan pengukuran prestasi belajar kepada siswa.

6. Mendidik

Penilaian hasil belajar harus dapat mendorong dan membina peserta didik maupun pendidik untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan cara memperbaiki kualitas belajar mengajar.

 

Contoh : Budi mendapatkan nilai 60 untuk pelajaran matematika, 50 untuk bahasa Indonesia, dan 65 untuk Fisika, namun dalam kegiatan ekstrakurikuler futsal, ia meraih prestasi yang membanggakan. Budi sadar bahwa ia harus menyeimbangkan prestasi akademik dan non akademiknya, Kemudian budi terpacu untuk mengevaluasi kesalahannya dan memperbaiki kualitas belajar dan hidupnya, memperoleh nilai yang baik, juga memperoleh prestasi yang baik.

7. Menyeluruh

Penilaian diambil dengan mencakup seluruh aspek kompetensi peserta didik dan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, termasuk mengumpulkan berbagai bukti aktivitas belajar peserta didik. Penilaian meliputi pengetahuan (cognitif), keterampilan (phsycomotor), dan sikap (affectif).

 

Contoh : Dalam penilaian hasil akhir belajar, guru Seni Budaya mengumpulkan berbagai bukti aktivitas siswa dalam catatan sebelumnya, penilaian yang dikumpulkan mulai dari pengetahuan tentang seni budaya, keterampilan menari, menggambar, bermusik, kehadiran dalam KBM, dan penilaian sikap peserta didik, semua hal tersebut digabungkan menjadi satu dan menghasilkan nilai.

8. Berkesinambungan

Pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik.

 

Contoh : guru matematika melakukan KBM secara terencana, guru menjelaskan materi tiap pertemuan, memberikan tugas, mengadakan ulangan harian, ujian tengah semester, serta ujian akhir semester, semua dilaksanakan secara terus menerus dan bertahap, dan dari setiap tahap tersebut, guru mengumpulkan informasi yang akan diolah untuk menghasilkan nilai.

 

9. Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

 

Contoh : guru bahasa mandarin dapat menjelaskan secara benar kepada pihak terkait, tentang proses penilaian, teknik penilaian, prosedur, dan hasil yang sesuai dengan kenyataan kemampuan hasil belajar peserta didiknya.

 

Referensi

Anwarjossssssssss, 10 Januari 2012. Prinsip-prinsip atau Kriteria Penilaian.  

                Diambil dari http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2248162-prinsip-prinsip-atau-kriteria-penilaian/

Dewifadhillah.03 Juli 2010. Pengertian Tujuan dan Prinsip Penilaian Hasil Belajar.

Diambil dari http://www.scribd.com/doc/27950433/Pengertian-Tujuan-Dan-Prinsip-Penilaian-Hasil-Belajar

http://www.bpgdisdik-jabar.net/materi/4_SD_1.pdf 

Zhiza. 3 November 2009. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar.

Diambil dari http://zhizhachu.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-penilaian-hasil-belajar/

Tinggalkan komentar

Filed under Lecturer

Definisi Ekonomi dan Pendidikan

Pengertian Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan  manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Sumber : Title : Hukum: Pengertian ekonomi dan hukum ekonomi

http://hukum-on.blogspot.com/2012/06/pengertian-ekonomi-dan-hukum//

Menurut Abraham Maslow, ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui pengemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien.

Paul A. Samuelson mendefinisikan ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Sumber : Title: Pengertian dan definisi ekonomi menurut para ahli – Definisi – carapedia

http://carapedia.com/pengertian_definisi_ekonomi_menurut_para_ahli//

Pengertian Pendidikan

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991) Pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya.

Sumber  : Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press

Halaman 3

Pendidikan merupakan gejala semesta (fenomena universal) dan berlangsung sepanjang hayat manusia berada. Di mana ada kehidupan manusia, disitu pasti ada pendidikan (Driyarkara, 1980: 32).

Sumber : Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.

Halaman 1

Tinggalkan komentar

Filed under Lecturer

Hello world!

Welcome to WordPress.com! This is your very first post. Click the Edit link to modify or delete it, or start a new post. If you like, use this post to tell readers why you started this blog and what you plan to do with it.

Happy blogging!

1 Komentar

Filed under Lecturer